Jumat, 20 Mei 2016

Jumat Lapo

Orang seberang pasti sudah langsung menangkat apa yang dimaksud lapo, walauun yang dimaksud disini adalah tempat makan yang ada itu tuh... panggang... sanksang widih,kalau sudah makan lupa kenyang.
Baru dengarkan lupa kenyang... karena nikmatnya makan tambah terus padahal sudah keunyang....g,muana panggangnya eunak, nasinya gurih...
Di tempat kerja karena setiap hari jum'at istirahat lebih setengah jam dari biasa, maka bisa makan keluar kantor apalagi lapo ini sedikit jauh dari tempat. Dengan jauhnya tempat ini tidak mengurangi semangat juang.
Kampung tengah juga sepertinya mengerti dengan nama hari, sepecial hari jumat ini, karena hari biasa maksi adalah jam 12. Tapi kalau sudah jum'at jam 11an sudah menggerutu tuh perut....t
kalau sudah selesai makan langsunglah bendahara menerima saweran agar bisa buat bayar makan.
Walaupun dalam hal ini kita tidak targetkan, masing-masing memberi saja sehingga kita selalu ada saldo. kayak arisan aza yah..

Yah memang inilah kadang seninya kita buat dalam pekerjaan sehingga tidak boring gitu.

Kadangkala kalau dipikir-pikir masih eunakandi kampung sana, karena bebas mau makan kapan saja.
Kalau disini yah setiap jumatlah, kecuali kalau libur

Kesempatan lain adalah kalau pesta, tapi kalau pesta ini kurang bisa memuaskan hasrat (hayo mikirnya apa ..) karena terbatasnya waktu dan tempat. Tapi inilah memang pesta, jangan mengharap untuk uang kembali dengan jumlah yang sudah dikeluarkan, karena paling dapat beras dan ulos.
Uang pun seberapalah... heh heh... tapi ini sudah menjadi tradisi turun temurun dari nenek moyang yang harus kita lestarikan selaku keturunannya.
Yang paling serunya lagi yaitu... kadang belum dimakan habis saja sudah langsung di palas.... huah hah hah kadang jadi malu, memang sih idak semua tapi khan lucu aza.... seni kali yah
Padahal belum tentu dimakan loh... cuman deman aza buat oleh-oleh kali...
Tapi kalau dulu dikampung kalau orang tua ke pesta wah ... berharap buanget bawaan ini, maklum rupanya biar dikampung tetap aza masih terbatas karena e k o n o m i.

Pada tahun 90an, setiap jumat kita melakukan kegiatan yang lebih bermanfaat, yaitu dengan mengadakan kebaktian siang, dan setelah kebaktian kita makan bersama.
kita gilir setiap orang untuk membawakan kotbah, walaupun kadang singkat menimal jadi alasan untuk membuka alkitab dan mendengarkan Firman Tuhan.
Sering juga kita mengundang pelayan firman(Pendeta) dari luar untuk kotbah dalam kebaktian ini.
Kita juga buat iuran untuk persiapan hal-hal yang diperlukan kayak, duka atau suka.
Setiap natal pasti membuat acara baik itu kunjungan ke panti dan kebaktian natal,.... tapi sedikit bagus lah keluar kota... maksudnya kota bekasi...padahal kalau dipikir keluar kota mana, misalnya ke bandung aza ibukota propinsi, tapi tetap aza kalo dari bekasi ngomongnya keluar kota.
Semenjak pensiunnya orang pertama, kebetulan beliau katholik dan aktif di gereja yah... kaya murid-murid ditinggal pergi, ketakutan kumpul dan pintu di kunci.

Jadi ngalor ngidul gitu yah,...namanya juga coret-coretan iseng...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar